LODSE Untuk Musik dan Attitude Yang Selama Ini Terabaikan. Band reggae Purwokerto ini sudah mulai berkarya sejak tahun 1995. melihat perkembangan musik resggae yang mulai dapat diterima di Purwokerto. Dengan harapan yang setinggi kita terbang dan kerja keras tiada henti karya-karya LODSE kemudia termanifestasikan dalam sebuah mini abum bertajuk Together We Fly.
Adalah LODSE, sebuah band reggae Purwokerto yang berkarya sejak tahun 1995. Tepatnya di hari sabtu, tanggal 13 maret 2010. bertempat di Angkringan Jajan Seniman, band ini meluncurkan mini album perdananya yang bertajuk Together We Fly. Mini album yang berisi enam lagu tersebut mengusung tema-tema berbeda seperti kebersamaan, stop AIDS, pencarian kebenaran, dll.
Malam itu. Acara dimulai pada pukul 20.00. sedikit molor karena terjadi kesalahan tekhnis disana-sini. Maklum.. baru pertama launching. Mungkin nervousnya gak udah-udah. Hehe
Acara dibuka oleh dua orang MC yang ramai luar biasa. Dengan duo maut Pungky dan Deri, acara ini pun berjalan heboh hingga akhir.
“acaranya nge-fly gitu.. banyak cowok gimbal.. reggae-reggae.. tapi maaf ya MC nya ngondek.. hahahaha”. Begitu pengakuan Deri, salah satu MC yang memang selalu mengundang perhatian.
Acara diawali dengan sebuah band pembuka bernama Khank Min. sebuah band beranggotakan 5 orang yang berhasil membuat panas ruangan naik turun. Hehe. Setelah band ini membawakan tiga buah lagu, acara dilanjutkan dengan penampilan dari band pembuka selanjutnya. Band selanjutnya bernama Oblagh, band yang memiliki vocalis sedikit agak-agak Mandan rada…….… kentir ! vocalis yang menguasai keramaian disana-sini (haduh.. haduh.. mas.. makannya apa sih heboh banget!). Oblagh membawakan empat buah lagu dari Slank. Dengan goyangan dahsyat si vocalis yang sedikit terlihat duplikasi gaya vocalis Slank sebenarnya.
Empat lagu selesai. Acara di lanjutkan dengan band yang bisa dibilang waaaaaw. Namanya Shane. Band dengan suara vokalis luar biasa ini membawakan lima buah lagu dan berhasil membuat para penonton wanita histeris. Gimana enggak, permainan musik asik dibalut suara emas vocalisnya. Mantap !
Band Shane pun selesai..
Dan bintang besar yang ditunggu-tunggu pun akhirnya siap beraksi di atas stage. Dengan kostum warna-warni khas dominan batik. Mereka terlihat sangat siap untuk menggoyangkan Purwokerto malam itu.
“dan ini dia…….. LODSEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE”
Terlihat betapa kerennya Aung dengan baju biru nyentrik, Anung dengan baju merah menyala, Gurith dengan gitar dan kostum biru cerah, Bram dengan gitar dan baju Oranye segar, Kang Da’ong dengan perkusi dan baju biru kalem, Blendong dengan perkusi nyentrik tubuh nyentrik dan baju coklat asik (hehehe), adit dengan keyboard dan baju biru, tidak ketinggalan Budi Liur dengan drum dan baju hijau. LODSE semakin terlihat keren dengan seorang additional trompet ber kostum hitam yang namanya… (aduh lupa maap. Hoho ^o^v)
Penonton ramai dan antusias luar biasa. Tepuk tangan dan sorak sorai disana-sini. Teriak histeris penonton perempuan terdengar sangat bersemangat. LODSE berhasil menggoyangkan semua penonton. Bahkan ketika mereka menyanyikan lagu ke-dua. Penonton sudah memenuhi depan stage dan siap untuk bergojet bergoyang dan menggila bersama-sama. Ruangan dalam mulai padat oleh penonton, penampilan LODSE terus memanas dan semakin luar biasa. Lagu yang berjudul surat untuk tanah kandung berhasil menyihir semua penonton untuk ikut bernyanyi dan bergoyang. Tidak hanya itu, penonton yang antusias bergoyang dan menyaksikan LODSE dari dekat pun mulai membuat areal depan stage berdesakan dan penuh oleh penonton. Semua penonton berjejalan ke dalam. Tidak mau kalah untuk menjadi barisan terdepan penonton. Bergoyang dan menikmati bagaimana dahsyatnya LODSE malam itu.
Lagu demi lagu dimainkan. Enam lagu yang malam itu diluncurkan dalam sebuah album bertajuk together we fly dinyanyikan dengan penuh semangat dan membuat suasana memanass.. sampai lagu terakhir LODSE memainkan lagu Get Up Stand Up dan berhasil menyihir semua penonton untuk berdiri, maju kedepan dan bergoyang. Semua berteriak ikut bernyanyi. Tak lupa tetesan kringat dan bau khas fermentasi yang gak bisa disebutkan disini ikut membuat suasana semakin luar biasaaaaaaa.
Salut untuk LODSE, salut untuk tukang Lodse, salut untuk semua penonton, salut untuk teman-teman indie kota ini, dan salut untuk Purwokerto !!!
Together We Fly….
Semoga LODSE terus terbang tinggi..
Categories:
Musik
0 komentar:
Posting Komentar